Kenalkan...namaku Putria Leksiana...aq saat ini masih
kuliah di salah satu perguruan tinggi swasta di Jogja...sudah sejak 2007 aq di
jogja. Namun, nuansa kental religi dan budaya di s
ini membuat aq menjadi semakin berat tuk meninggalkan
jogja... aku anak bungsu dari 3 bersaudara. Abiku seorang petinggi PAN di
daerah kelahiranku di Kalimantan. Umiku hanya seorang Ibu Rumah Tangga biasa.
Kakaku yang pertama bernama Ulfah... sekarang dia sudah bersuami, tinggal di
Semarang. Kakaku yang kedua bernama Safira, tinggal di Solo, masih single.
Sementara aku dilahirkan di Kalimantan tgl 20 Februari 1987.
Semenjak pertama kali menginjakkan kakiku di Jogja,
aku tak kenal siapapun di sini, kecuali Kakaku Safira yang menemaniku untuk
mencari Kos-kosan dan kampusku. Oh ya, kosanku ada di daerah Condongcatur. Di
sini aku banyak teman aktivis. Mereka adalah aktivis KAMMI, yang rata-rata
adalah senior di kampusku. Aku mengenal dunia aktivis juga dari mereka. Adalah
Kak Sherly yang membawaku ke dunia ini. Entah kenapa akupun jadi tertarik untuk
bergabung, hingga kini, karena keaktifanku di kampus, aku menduduki ketua
bidang kaderisasi...
Di KAMMI, para akhwat seringkali bertemu atau
berkoordinasi dengan para ikhwan. Seringnya pertemuan itu, tak jarang membuat
para akhwat mengidolakan salah seorang dari mereka. Sebutlah kak Feri, Kak
Arga, dan Kak Utomo. Mereka adalah tiga orang yang menduduki puncak pimpinan
KAMMI di kampusku. Begitu juga aku, entah kenapa gairah kewanitaanku begitu
bergejolak saat melihat mereka, melihat ketampanan dan kewibawaan mereka, serta
janggut dan tubuh mereka yang tegap tak jarang membuat...(emhh...aku malu
menyebutnya) membuat celana dalamku basah... Aku begitu terangsang...entahlah,
cairan itu begitu derasnya mengalir saat ketiga atau salah seorang dari mereka
lewat di depanku...Akupun langsung tertunduk malu dan wajahkupun
memerah...ohh...begitu menderitanya aku...
Hingga suatu saat secara reflek tanganku memainkan
atau menekan-nekan bagian paling sensitif di tubuhku. Kata orang, bagian itu
adalah klitoris. Ya...aku bermasturbasi. Tak jarang itu aku lakukan di depan
mereka. Tentu saja mereka tak mengetahui karena aku menggunakan jubah yang
lebar atau jaket KAMMI.
hmm.... saat inilah aku berta'aruf dengan
masturbasi...dengan sex...ooh....
Bila teman teman disini ingin membayangkan wajahku
seperti apa...Cobalah lihat acara INTERPOL di TV One. ada Host bernama Dinna
Handani... mungkin bila dibandingkan, wajahku mirip sekali dengannya...
kiranya perkenalanku saat ini cukup, esok kan
kuteruskan kisah sex pertama kaliku....
salam cinta dari Leksiana
Waktu itu, tepatnya Kamis pagi. saat aku telah menahan
lapar dan dahaga. Semua kader berkumpul di halaman kampus untuk apel persiapan
aksi menentang penurunan BBM. Aku mengenakan jubah lebar bercorak bunga mawar
kombinasi merah dan hitam, jilbab Rabbani yang aku kenakan berwarna hitam yang
menjulur sampai ke pinggang. Saat itu, Kak Feri memimpin briefing.... Suaranya
yang lantang dan dalam, janggutnya yang tipis rapih, lagi-lagi membuat aliran
darahku mengalir lebih cepat dari biasanya... Seperti biasa, berkat jubahku
dengan model kancing di depan dan jaket organisasiku, aku lebih leluasa
untuk..yah paling tidak meredakan denyutan jantungku yang berdetak kencang..
Sambil menatap tajam pada mata dan mulutnya, aku main-mainkan klitorisku yang
memang sudah basah sedari tadi... Posisi berdiriku yang paling belakang membuat
aku leluasa memilin dan memainkan jemari lentikku di bagian itu. Entah kenapa,
cara ini membuat aku merasa nyaman... terutama saat-saat di mana aku merasakan
seperti ingin pipis. Saat itulah secara reflek jemariku menekan semakin kuat,
mataku aku pejamkan...akupun tak kuasa menggigit bibir mungil bagian
bawahku..."ooh...ssshh..ahhh.." sambil kurangkul tas ransel semakin
erat...Oooh...aku merasakan cairanku yang masih kental, mungkin karena
kevirginanku, jemari lentik yang kumainkan terasa keset...seperti dua permukaan
balon basah yang saling bergesekan..ough...tak bisa kubayangkan begitu
nikmatnya momen-momen seperti itu...2 detik menjelang "pipis", aku
sedikit menggelinjang dan memekik sambil sepontan kepalaku yang terbalut jilbab
menengadah ke atas dengan mata terpejam..."ssssshhhhh...!!!!"
Kenikmatan yang luar biasa...aku terkulai lemas...sementara jemariku masih
menelusup ke sela-sela kancing depan di balik jilbab lebarku... tanganku basah
kuyup karena lendir kewanitaanku....
"Ukhti Leksiana...anti ndak papa...?" sontak
teguran itu membuatku terkaget dan salah tingkah, ternyata ukhti Leli mengira
aku sakit karena pekikan kecil dan eranganku membuatnya heran. Waktu itu, ia
nampak anggun dengan potongan khas aktivis KAMMI, jilbab merah jambu sampai ke
dada, atasan putih longgar, dan rok bluzz panjangsampai ke mata kaki."
Oh,Ukhti Leli...eng...nggak papa kok ukhti, aku baik-baik aja..." sambil
segera ku cabut tanganku dari balik jubah merahku..."oh...ya sudah, bener
kamu nggak papa?", tanyanya lagi.." bener ukhti nggak papa",
tanpa sengaja kuseka dahiku dengan tangan yang basah kuyup oleh cairanku..."oh
tidak!" pikirku...untungnya dia tak sadar, mungkin dia mengira bahwa
cairan itu adalah keringatku...fiiuhhh...! "Eh, ukhti, tolong ambilkan
selebaran di sekretariat ya...30 menit lagi kita start longmarch dari depan
kampus menuju perempatan kantor pos besar...emmm...di sana udah ada Kak Feri,
nanti kamu tanyakan saja sama dia...dia tahu koq tempatnya..." Seru Ukhti
Leli padaku.. "Apa..???!" pikirku dalam hati...Kak Feri baru saja
kubayangkan sedang menjilati klitorisku...apa yang akan terjadi bila aku bertemu
dengannya di ruangan yang sepi dan sempit...Darahku mulai mengalir
deras...entah kenapa daerah sekitar kelangkanganku seolah berdenyut-denyut geli
ingin dimain-mainkan...ooh...
Langkahku lemas menuju sekretariat. Pikiranku melayang
menerawang jauh hingga hal-hal yang tidak mungkin aku lakukan dengan Kak
Feri...."kacau...!" pikirku...Tak terasa lamunanku mengantarku pada
Kak Feri, di sekretariat KAMMI....saat itulah, pengalaman pertama yang tak akan
mungkin aku lupakan....Perlu kalian ketahui wahai para pembaca yang budiman. di
tempat yang sama, dan momen yang hampir serupa, Seniorku bernama Ukhti Salma
dan Akhi Ramdan (nama aku samarkan) mengalami hal terburuk dalam
hidupnya...Mereka dipergok sedang bersenggama di dalam sekretariat KAMMI yang
sepi...parahnya lagi, Ukhti Salma tak menanggalkan jilbab dan jubah lebarnya,
lengkap dengan ikat kepala KAMMI yang sering kami gunakan untuk aksi...hingga
akhirnya mereka dikeluarkan dari kepengurusan...
Saat itu hampir jam 9 menjelang pemberangkatan
longmarch anti kenaikan BBM. taganku dengan mangset berwarna putih membuka
pintu sekretariat..Krekeeeeeeeek...!
"Assalamu'alaikum..."
"Wa'alaikum salam...eh ukhti Leksiana...mari
masuk, disuruh Ukhti Leli untuk ngambil selebaran ya...?" Sahut Kak
Feri...
"emmm...i..iya Kak..." aku tersipu, wajahku
memerah, dan tak ada kata yang bisa kuucapkan...
"nih, ukhti...selebarannya" Ia mengambil
satu rim selebaran.. Akupun berusaha mendekati dan meraihnya, dan
"AAAAAHhh...!!!" sontak aku kaget karena tikus yang berlari melintas
di bawah jubah merahku, spontan aku singkapkan hingga ke lutut hampir ke atas
lutut! untung aku mengenakan stoking coklat muda, akupun sempat melihat mata
Kak Feri yang membelalak melihat betisku yang terbungkus stoking...Suasana di
sekretariat menjadi kacau, selebaran yang akan kuraih tercecer di lantai...
"Aduuh...m...maaf Kak, aku...", belum
selesai kalimatku, Kak Feri menimpali.."Nggak papa ukht...ya sudah Ana
bantuin ya...?" Suasana menjadi hening, kami sama-sama merangkak di lantai
memunguti selebaran yang tercecer...hingga tak sengaja tanganku dan tangannya
saling berpegangan...Namun anehnya, naluriku tak sedikitpun menarik genggaman
tangan Kak Feri, begitu juga dengan kak Feri yang semakin erat menggenggam
tanganku...perlahan ia menatapku yang kerepotan memegang jilbab lebarku yang
menjuntai ke lantai..."Uhti....", bibirku diam seribu bahasa, area
kemaluan di balik jubah merahku yang ikut berdenyut, degup jantungku semakin
berdebar kencang, cairan vaginaku yang belum mengering kini kembali dialiri
lendir kewanitaanku...
Perlahan tapi pasti, dengan posisi masih menungging di
lantai, wajahku dan wajah kak Feri saling berdekatan...tangan kananku yang
sempat memegang beberapa selebaran, kini beralih memegang jilbab rabbani warna
hitam yang menjuntai ke bawah, aku dekapkan ke dada. Tak kusangka, bibir kak
Feri mulai mencumbu bibir mungilku...kecupan, pagutan, dan sedikit sedotan
bibir kak Feri membuat nafsuku membludak...pengalaman pertama mencium bibir
laki-laki bahkan yang bukan muhrim, adalah satu hal yang paling dibenci kami
sebagai aktivis kerohanian di kampus..."emmmfff...enghh...sylurup..."
suara-suara aneh bagiku seorang wanita yang masih mengenakan jilbab rabbaninya
mulai membangkitkan nafsuku, Seorang Leksiana, tepatnya Putria Leksiana. Dengan
posisi masih menungging, ciuman penuh nafsu itu terus kami lakukan.. Seiring
gairah kami yang semakin membara, aku rasakan denyutan di area kemaluanku di
balik jubah ini telah membanjiri celana dalamku berwarna pink lengkap dengan
renda-renda di sisinya. Kamipun perlahan duduk saling berhadapan tanpa melepas
bibir kami berdua, tangan Kak Feri mulai berani memegang
pundakku.."engggh...!" aku hanya pasrah menerima perlakuan kak Feri,
begitu nikmat kurasa..."oouh..emmh...!" kini perlahan tangannya mulai
menyusup ke dalam balik jilbab rabbaniku, dia meremas payudaraku! payudara
seorang gadis berjilbab, aktivis KAMMI yang loyal...Sylrup..! aku lepaskan
bibirku darinya, mataku terpejam penuh nafsu, secara spontan kepala
kutengadahkan ke atas...Nafas Kak Feripun semakin terengah penuh nafsu...Kini
giliran tangan kanannya meremas payudara sebelah kiri ku, hingga kini tampak di
balik jilbab rabbaniku tersembul-sembul gerakan tangan Kak Feri yang begitu
menggairahkan.." Ouhhh...Kak Ferri....Eranganku semakin keras saat ada
benda hangat menyentuh puting susuku...Aaaarghhh...!!! Akhii...!! Kak Feri...
OOOh...Ia terus memilin-milin puting susuku...Tak kusangka kancing jubah
merahku sudah terbuka di bagian dada, dan kedua tangan Kak Feri menyelusup
masuk ke dalam BHku...Rangsangan yang belum aku rasakan sebelumnya ini telah
membuatku gelap mata...nafsuku tak tertahan lagi, aku langsung mengemut jari
telunjukku (bagai lolipop yang diemut anak kecil) sambil memejamkan mata. Aku
yang masih mengenakan jilbab robbaniku telah membuat Kak Feri gelap mata
pula...Segera Kak Feri membenamkan mulutnya ke dalam payudaraku...Ia menyelinap
ke balik jilbab Rabbaniku...karena bentuk jilbabku yang lebar, membuat kepala
Kak Feri yang sedang menyedot dan menggigit-gigit payudaraku bersembunyi di
balik jilbabku...aku bergelinjang kenikmatan, kedua tangankupun spontan menekan
gundukan dibalik jilbabku yang itu adalah kepala Kak Feri yang tersembunyi di
balik jilbab.. Oouhh..ouuh...sssh...emmh...Aku bergelinjang- menikmati
gigitan-gigitan kak Feri di putingku yang masih mungil...Spontan posisiku aku
rubah menjadi duduk di atas pangkuan Kak Feri yang kini duduk bersila, layaknya
adegan Kama Sutra yang pernah aku lihat di internet, kedua tangan kak Feri
memegang erat punggungku, sementara kedua tanganku memeluk erat kepala Kak feri
memaksa agar semua payudaraku masuk dalam mulutnya...Namun, karena aku
mengenakan jubah lebar, kepala Kak Feri yang tersembunyi dibalik jilbabku,
sebagian kakinya yang bersila juga terhalang oleh jubah lebarku membuat aku
seolah memeluk sebuah guling besar dengan eratnya...Basahnya kemaluanku yang
langsung bergesekan dengan titit Kak feri di balik celana bahannya, membuat
celananyapun terlumuri oleh cairan vagina Leksiana...Aku semakin gila, sambil
memejamkan mata, akupun mencari sensasi sex dengan menggesek-gesekkan
kemaluanku di atas benda runcing yang tersembunyi di balik
celananya...ouuh...nikmat sekali...
10 menit berlalu...kepuasan Kak Feri menelan buah
dadaku belum usai...ia menatap sebentar ke arahku...aku yang masih terbalut
jilbab yang sudah kusut ini, hanya menatap pasrah pada Kak Feri, dengan
posisiku yang masih duduk di pangkuannya, tangan kanannya lalu membuka
resleting celananya, dan menyingkapkan gundujan panjang di balik celana
dalamnya yang seolah ingin melesat keluar...Ceng! jantungku berdegup kencang
saat kak Feri berhasil mengeluarkan tititnya yang besar dan panjang dari
himpitan celana dalamnya..."Ouh...!" aku memekik keras dan tak lama
aku terkulai melihat ukuran titit Kak Feri yang begitu ngaceng dan keras...seolah
terbiasa, tangan kananku mulai mengocok-ngocok batang besar itu...karena sudah
licin oleh cairan vaginaku dan cairan pelumas milik Kak Feri akupun tak
kesulitan mengocok batang licin itu...Kak Feri hanya mengerang-dan
mengerag.."ooh...sssh...Ukhti..." dengan posisiku yang masih
berpangku, tak jarang jubah lebarku menghalangi pemandangan indah ini, tangan
kiriku lalu menyingkapnya hingga perut sementara tangan kananku mengocok batang
Kak feri yang sudah panas dan berlendir...sambil sesekali kugesek-gesekkan ke
celana dalamku yang sudah basah kuyup...Oughh...Kak Feri...nikmatnya...
Karena nafsu yang bergejolak di tubuhku, seorang
wanita lengkap dengan jilbab rabbani dan jubah panjangnya, dan juga Kak Feri
yang sedari tadi sudah tak karuan, lalu Kak feri mulai menyingkapkan celana
dalamku tepat di depan lubang kemaluanku yang merah merekah...ooohh...aku sudah
tak sabar merasakan gesekan batang besar itu di dalam vaginaku yang selama ini
kuimpikan...
Posisiku masih berpangku padanya, dan Kak Feri dengan
posisi bersila, ia mengarahkan batangnya pada lubang vaginaku...akupun
membantunya dengan mentyingkapkan jilbab lebarku dan jubah yang menghalangi
masuknya batang Kak Feri...Perlahan ia gesek2an batangnya pada permukaan
vaginaku...ooughh...kemaluanku selama ini yang hanya aku mainkan dengan jari
jemari, kini benar-benar batang ****** mulai menyobek selaput
kehormatanku...ooohh... Perlahan Kak Feri memasukkan ujung batangnya ke dalam
lubang memekku yang masih sempit dan suci...dengan seksama dan mendebarkan kuperhatikan
semuanya detik-demi detik...awalnya sakit yang tak terbayangkan terasa olehku
saat batang Kak Feri berusaha menyeruak lubang
kehormatanku..."ssshh...AAAaaww...Kak Feri....!!" Aku pun membantunya
untuk memasukkan batang itu dengan menggoyang-goyangkan pinggul ke atas dan ke
bawah...hingga akhirnya...Blesss...!!! cairan berwarna merah segar membasahi
kelangkangan kami, denyutan di memekku semakin kencang saja menjepit erat
batang Kak Feri...aku hanya bisa pasrah...berahrap ini semua berakhir dengan
indah... Karena ini pengalaman pertamaku, aku tak bisa lagi membendung
kenikmatan yang di awal kubilang "pipis", kini seluruh otot di
selangkanganku mengejang berusaha menyemburkan cairan itu sekuat2nya dan
crrt..crrt...sambil memeluk erat Kak Feri hingga tersembunyi di balik jilbab
lebarku "Ah!Ah..AAAaaaaaaah...!" "Kak...aku....lemes..."
melihat kondisiku yang sudah melemas, batang kak Feri yang sedari tadi diam
menikmati pijitan vagina dan semburan hangat memek seorang wanita berjilbab,
kini mulai menggerakkan teratur ke atas dan ke bawah...namun, kaerna ini
pengalaman pertama Kak Feri, ia pun tak kuasa membendung kenikmatan ini terlalu
lama, hingga buru-buru ia cabut batang penisnya dan sambil mengocok2 penisnya
sendiri...crooot..crooot..crooot..!!! aaaaahahhhh....semburan hangat sperma Kak
Feri membuat jubah dan jilbabku belepotan cairan sperma, darah, kehormatanku,
dan...semuanya...Aku terkulai lemas, perlahan aku pun tergeletak lemas dengan
jilbab yang sudah kusut, dan jubah yang tersingkap hingga pinggul...Kak Feripun
merasakan hal yang sama...ia tergeletak di atas tumpukan kertas selebaran yang
akan dibagikan siang ini...
Inilah pengalaman pertamaku...awal kisahku dengan
sex...saat itu aku tak ingat lagi apa yang terjadi...hanya saja Kak Leli menemukanku
dalam keadaan tergeletak di lantai tanpa Kak feri....3 hari pasca
"Percintaan" dengan kak Feri telah membuatku sakit, badanku panas,
pikiranku terus saja tak lepas dari kejadian itu... Kenikmatan yang kurasakan
tak mudah aku lupakan. Ukhti Leli yang selama ini membantuku membuatkan bubur
dan membelikan obat di kosku. Selangkanganku terasa perih, tapi selalu
berdenyut2 dan seolah ingin melakukan untuk kedua kalinya. "tapi tak
mungkin..." pikirku. Saat pikiran itu datang, tanganku seolah refleks
untuk mengarah pada selangkanganku... tapi kucoba untuk memainkan seperti
biasa, rasanya ngilu bercampur geli. Akhirnya aku gunakan baby oil milik Ukhti
leli yang biasa ia gunakan. aku nggak ngerti baby oil itu digunakan untuk apa
oleh Ukhti leli. Aku tumpahkan sedikit ke telapak tangan, lalu aku masukkan
tanganku ke dalam selimut yg kupakai. Sambil setengah duduk (bersandar pada
bantal di tembok), aku mengangkangkan kakiku seperti posisi seorang wanita yang
mau melahirkan... rasa ngilu yang tadi kurasakan kini hilang..."emmmh..."
sambil memejamkan mata membayangkan batang kemaluan Kak Feri yang
besar...ooough...geli, nikmat, entah kata-kata apalagi untuk menggambarkan
betapa nikmatnya posisi itu... klitorisku terus ku pilin2 dan sesekali
menekan..di dalam kamar aku hanya mengerang dan menggeliat-geliat,
"ouh...ssshh..aw...ennnghhh..." aku semakin gila, semakin kurasa
ingin pipis, aku mempercepat gerakanku...dan
"oh!oh!..aah...!ssshhh...!"spontan aku ambil guling sementara tangan
kananku terus mengocok klitorisku...aku peluk erat-erat gulingku
dan.."ah!ah!..aaaahhh...!..." 5 menit ternyata cukup membuatku
orgasme...aku terkulai lemas...karena kondisiku yang tidak fit, aku pun
tertidur dengan posisi kaki masih mengangkang sementara guling berada di pelukanku...selimut
yg kupakai agak tersingkap di bagian lutut, sehingga bila dilihat dari arah
kaki, tentu saja selangkanganku akan terlihat jelas dengan rok panjang yang
kukenakan... "hhmmmhhh...." aku menarik nafas panjang dan tertidur
pulas....
2 jam berlalu aku tertidur pulas, jam menunjukkan
pkl.11 siang, aku terbangun dengan kondisi acak-acakan, selimut sudah tak
menutup lagi badanku, rok panjang yang kukenakanpun tersingkap ke bagian
pinggul, waktu itu aku tak memakai celana dalam.. "Ya ampun..!"
spontan aku melihat ke jendela yang terbuka, dan "mudah-mudahan nggak ada
yang liat..." pikirku. Aku bergegas mandi, setelah selesai menyegarkan
badan biasanya aku langsung mengenakan jilbab rabbaniku berwarna putih berpadu
pink, jubah berkancing depan dengan motif bunga2 kecil, dan celana dalam
berenda warna pink kesayanganku... kali ini aku singkapkan jubahku dan celana
dalamku untuk melihat area kesayanganku, kehormatanku, my pinky area... aku
perhatikan, "lubangnya masih sempit..." pikirku. berharap agar kejadian
itu tak terulang kembali.
Akupun bergegas meninggalkan kos, menuju kampus. Tepat
jam 1 siang, aku ada kuliah ekonomi manajemen waktu itu. Singkat cerita,
setelah perkuliahan usai sekitar jam 15.30 ada dering sms masuk ke
HPku..."Oh tidak!kak Feri..." Pikiranku langsung melayang tak jelas,
teringat kembali memori itu. ohh.. ku buka sms darinya..isinya kurang lebih
begini, "Ass,Ukhti Af1 ganggu, aq tw km gamau bc sms driq, tp tlg sekali
ini saja di depan toilet lantai 3 Fakultas Pertanian..jazakillah..."
Jantungku berdegup kencang setelah kubaca sms itu,
selain isinya yg mengajak bertemu, juga tempatnya...mengapa kak Feri mengajak
bertemu di tempat yang sepi... oh... pikiranku berkata tidak, tapi hatiku
seolah menuntunku untuk pergi kesana... "Apakah akan terulang
lagi..?" pikirku.
Dua lantai aku lewati, sampailah aku di tempat
perjanjian. Selain waktu sudah sore, memang tempat ini jarang dikunjungi
mahasiswa karena sedikit sekali mahasiswanya, di samping memang kondisinya yang
tidak terawat. Di kejauhan terdengar sorak sorai orang sedang bermain basket,
namun, rindangnya pohon Mahoni umur ratusan tahun menutupi tempat itu..
Awalnya aku takut, karena tak ada siapapun disini,
"Apa kak Feri terlanjur pergi dari sini...?" Akupun memberanikan diri
tuk memanggilnya,
"Assalamu'alaikum...Kaaak? kak Feri...Kakak di
mana?" sambil celingukan aku mencarinya... tiba-tiba "Aaaahhh!
mmmffff..!!!" Aku sontak kaget! badanku tak bisa bergerak, sebuah tangan
menutup mulutku, sementara tangan yang lain memelukku dari belakang! Pikiranku
mulai kalut, air mata mulai mencair dari mataku...sementara aku berusaha
meronta-ronta...Jilbab dan jubahku kusut tak karuan. "sssh...sssh...Ukhti,
ini aku...Kak Feri..." bisik orang itu. lalu perlahan aku menoreh ke
belakang, pelukan dan cengkeraman tangannyapun mulai dilepaskan...setelah
kuyakin perkataannya benar, aku hanya menarik nafas panjang..dengan ngos-ngosan
aku berkata padanya "hhmmhh...Kak Feri...maksudnya apa...???"
"Iya Ukhti, sabar...afwan kalo caraku kasar...aku hanya ingin bicara..."
Sebelum mulutku bicara, kak Feri sudah memotongnya, "pertama...aku minta
maaf atas kejadian itu, kedua aku ingin bertanggungjawab, ketiga aku tak bisa
meninggalkan kuliahku...ke empat, aku menyukaimu ukhti..." Mendengar
perkataan itu, aku hanya diam seribu bahasa, aku tertunduk layu... tak lama
tangannya mengangkat dahuku, akupun sedikit kaget karena wajahnya sudah sangat
dekat dengan wajahku, dan...emmmfff...mmmh...clep..clpot... bibirnya segera
membungkam bibir mungilku...Aneh, aku tak menolaknya, my pinky area di balik
jubahku mulai berdenyut-denyut meminta untuk diperlakukan adil...Aku hanya
memejamkan mata menikmati ciuman dan cumbuan Kak Feri..."emmh..mff.."
Begitu terangsangnya aku sehingga aku memeluk pundaknya dan ia menarik pinggulku
ke arahnya...oough...terasa sekali gundukan batang Kak feri di balik celana
bahannya...silatan lidah kak Feri membuatku melayang, karena belum pernah aku
diperlakukan seperti itu, apalagi bagiku, seorang koordinator pengkaderan KAMMI
komsat kampus yang masih lengkap mengenakan jilbab robbaniku dan jubah
panjangku...5 menit berlalu, ciumanpun semakin panas, tanganku beralih ke
kepalanya, berusaha untuk menekan lebih dalam ke dalam mulutku...sementara
kedua tangan Kak feri mulai menarik ke atas jubah panjangku. Seperti salah satu
adegan di film Ghost, saat kedua insan sedang menikmati sex...
Tak terpikirkan olehku, aku bercinta untuk kedua
kalinya dengan tetap mengenakan jilbab robbani dan jubahku...saat itu, posisi
kami masih berpelukan, kak Feri mendorongku ke arah tembok, hingga aku
tersandar pada tembok yang lembab. Lumut2 hijau mulai menempel dan mengotori
jilbab putih ku...namun, semua itu hilang, terkalahkan oleh sensasi ciuman dan
silatan lidah Kak Feri yang seolah ingin menyedot lidahku ke dalam mulutnya..."oough...emmmmh...ssshhh...!"
perlahan tapi pasti, pinggul, paha, dan betisku yang terbalut stoking berwarna
krem terpampang sudah..., tak mau ketinggalan, tangan kananku secara refleks
menurunkan resleting celana Kak feri dan berusaha mengeluarkan batang kemaluan
Kak feri yang sering aku bayangkan saat bermasturbasi...oogh..."Besar
sekali Kak..."bisikku padanya, awalnya aku kesulitan untuk
mengeluarkannya, namun, dengan bantuan Kak Feri akhirnya aku bisa mengeluarkan
ayam jagoku dari sangkarnya... kini mengacung sebuah batang besar di
hadapanku... Kini giliran kak Feri yang menyelinap masuk ke dalam celana dalam
pink ku yang sudah basah sejak aku menaiki tangga pertama...
"Oough...ahhh..." kak Feri seperti sudah lihai memainkan
klitorisku...dipilin2nya benjolan kenikmatan itu...sesekali ia
tekan-tekan...oouhh...sensasinya begitu membuatku melayang...spontan aku
menengadahkan kepalaku ke atas sambil memejamkan mata...posisi itu tak
disia-siakan Kak Feri, tangan kanannya menyingkap jilbab robbaniku dan ia mulai
mengecup dan menyedot leherku...aawhhh..betapa geli bercampur nikmat yang
kurasakan...aku hanya tertawa geli nan centil sambil memukul2 ke pundak Kak
Feri...lebarnya jilbab Robbaniku membuat kepala kak Feri tersembunyi di balik
Jilbabku...aku hanya bisa menikmati permainan jemari kak Feri di Klitorisku,
dan silatan lidahnya di leherku, apalagi sesekali dia menggigit dan menyedot
lehet dan di bagian belakang telingaku...seolah kak Feri ingin menyedot semua
keringat yang keluar dari leherku..."ooh...kak Feri...iiih...kak
Feri...kak...oough.."
Kemaluanku mulai banjir dan lengket, kak Feri semakin
berani memasukkan jarinya ke dalam lubang kemaluanku, tempat biasa aku
pipis...oouh...dia menggelitik2an jarinya di dinding-dinding
vaginaku...oouh...emmh...aku hanya bisa merasakan nikmat yang tak terhingga dan
aku menjepit erat tangan yang masuk ke selangkanganku...oouhh...dan
"kak...aku mau...pi...piiiisss.." dan crrr!crrret..!
"ah!ah!sssh! aaahhhmmm..." aku peluk erat kak Feri... "kamu
capek ukhti..?" tanyanya, aku hanya menggeleng2kan kepala walau keringatku
sudah membasahi jilbab robbani dan jubahku... lalu kak feri mengeluarkan
jemarinya dan menggendongku, namun, tangannya memangku pada pangkal kedua
lututku sehingga posisiku mengangkang namun kakiku tak mendarat di lantai.
Tentu saja, posisi itu membuat lubang memekku ternganga jelas. Akupun
bingung.."mau kau apakapakan aku akhi...?" pikirku... Entahlah,
tanganku mulai spontan menyingkapkan celana dalamku tepat di bagian depan
lubang pipisku, dan kak Feri mulai menggoyang-goyangkan pinggulnya sambil
mengarahkan batangnya ke memekku... akupun membantunya dengan menyingkapkan
jubahku yang lebar yang menghalangi jalan masuknya ayam jagoku ke dalam lubang
pipisku...lubang pipisku semakin senut-senut, karena baru satu kali dimasuki
batang Kak Feri, maka otomatis lubangnyapun masih mungil.. area kemaluankupun
berubah menjadi merah muda kegelapan. Seolah semua darah bekumpul di sana. Tak
lama kemudian, batang kemaluan Kak Feri berhasil masuk..blesss...kamipun berdua
memekik "Aaargghh..." lalu dengan nafas terengah-engah kak Feri
mengayun-ayunkan tubuhku ke arah atas, menyesuaikan masuk keluarnya batang
kemaluannya yang kini sudah bersembunyi di balik jubah memekku...
Oooh...emmmh...aaaw...sssshh...Kak Feri....gesekan-gesekan yang begitu terasa,
seperti dua permukaan balon basah yang saling bergesekan, Sejak awal, aku terus
digendong Kak Feri, aku hanya pasrah sambil memegang jubah panjangku agar tak
menghalangi kemaluan kak Feri... jilbabku sudah kotor dengan lumut, jubahkupun
sudah kusut tak karuan aku tak peduli, bunyi cepakan dari kemaluanku yang
semakin membuatku terangsang
hebat..."cepak-cepak-cepak...plok-plok-plok...!" Semakin lama semakin
nikmat, kak Feri semakin mempercepat goyangannya, "hah...hahhh..emmmh..."
Kak Feri mulai meracau...dan "kak...aku pipislagi......!" sambil
memeluk erat ke pundak kak feri akupun
orgasme..."crrrt..crrrt..crrt.." aku lemas, tinggal kak feri yang
batangnya semakin panas terasa olehku... "Ayo kak...ayo keluarin
akhi...." "kak Feri semakin meracau
"hahhh..emmmh...Ukhti...aaaaaarrgggghhhh...!!! !1"
crooot...crooot..croooot....tiga kali semburan hangat yang kurasakan di dalam
memekku...oooh, kak feripun menghentikan goyangannya hingga kakiku kini
menginjakkan di lantai, perlahan jubahku menjuntai ke bawah sampai mata
kakiku...sementara ****** kak Feri berangsur-sngsur lemas keluar dari lubang
pipisku...
"Kak feri...janji akan bertanggung jawab setelah
kuliah...?" sambil kupeluk tubuhnya..
"Aku janji ukhti..." jawabnya terengah-engah...
Waktu menunjukkan jam 4.30 sore, saat langit mulai
menghitam. toilet dan bekas jilbabku di tembok berlumut itu menjadi saksi bisu
percintaanku dengan kak Feri. namun hingga kini, kak feri tak jua menyelesaikan
kuliahnya... Sejak percintaan itu, aku mulai membatasi komunikasi dan pertemuan
dengannya. Khawatir Ukhti Leli tau, aku hanya bermasturbasi di kamar kos jika
kangen masa-masa itu... hingga sekarang, aku menemukan forum ini, berharap,
hayalanku jadi semakin terasa riil saat aku membaca kisah yang lain, atau
bahkan video2 yang tersedia di sini...
hmmmh....sampai kapan aku begini...
alhamdu lillah wasukurillah terimah kasih ya allah engkau telah memberikan
BalasHapusreski pada hamba mu ini melalui bantuan eyang jinggo,yang telah memberikan
angka jitu/gaib hasil ritual nya,ahir kami bisah menang togel 2x ber turut-turut
atas bantuan eyang jinggo,semua hutang-hutang ku telah terlunasih termasuk
pinjaman kami yang ada di bank,semuanya telah te3rlunasih,sekali lagi kami
sekeluarga mengucap kan banyak terima kasih kepada eyang jinggo.semoga angka jitu/gaib yang eyang janjikan untuk di putaran selanjutnya mudahan jebol lagi..
kini kami berbagi cerita kepada teman teman yang punya masalah,
atau jika anda butuh angka jitu/gaib hasil ritual,2D 3D 4D untuk
putaran SGP?HKO hbu eyang jinggo di-0852-8122-0019-di jamin
100% tembus,sudah terbukti pada kami 2x ber turut-turut
jika anda yakin dengan yang nama nya angka jitu/gaib silahkan anda buktikan
APA MANFAAT VIMAX PILLS UNTUK PRIA?
BalasHapusBerdasarkan TESTIMONIAL dari Pengguna yang telah menggunakan VIMAX PILLS ada 7 MANFAAT :
MemperBESAR Ukuran dan PANJANGGGG Penis sampai dengan 8 cm (HASIL PERMANEN).
Meningkatkan KETAHANAN dan HASRAT SEKSUAL dalam Berhubungan Seks.
EREKSI yang LEBIH PERKASA dan TAHAN LAMAAAA.
Mencegah DISFUNGSI EREKSI dan Meningkatkan INTENSITAS ORGASME.
Membuat Pasangan SEMAKIN LENGKET.
LEBIH PERCAYA DIRI dan MACHO.
Keharmonisan Rumah Tangga semakin TENTRAM.
1) Kirim SMS 081215582233 - 087838457057
yang isinya: Nama Produk dan jumlah yang di pesan, nama dan alamat pengiriman, serta cara pembayaran yang di inginkan, BCA , BNI, MANDIRI atau BRI.
Contoh format SMS.
VIMAX 1, RANDY PANGESTU, Jl. Raya Ahmad Yani No. 07 RT. 11/ RW. 008 Kelurahan Cempaka Baru Kecamatan Cempaka Putih Kota Jakarta Kode Pos 5500,- Bank BCA.
PEMESANAN HUB . 081215582233 - 087838457057
PIN BBM 3161104a.
kunjungi blog kami www.azapasutri.blogspot.com
Jual Viagra Obat Kuat Asli Di Depok
BalasHapusJual Hammer Of Thor Asli Di Bekasi
Jual Hammer Of Thor Asli Di Tangerang
Jual Testo Ultra Asli Di Bekasi
Jual Penirum Asli Di Jakarta
Jual KLG PILLS Asli Di Tangerang
Jual KLG PILLS Asli Di Bekasi
Jual KLG PILLS Asli Di Depok