Suatu
waktu, pas aku lagi kluar kota, malemnya gak ada kegiatan. Kbetulan hotel
tempat aku nginep dekat ma kampus universitas terkenal di kota itu. Malemnya,
karena gak ada kegiatan, aku
iseng
menuju ke warnet yang terletak dekat hotel, persis disebrang universitas
tersebut. Biasanya kalo malem gini, psti banyak mahaiswa dan mahaiswi yang lagi
di warnet. Cuma ketika aku ke warnet dah cukup larut, dah ampir jam 10 malem.
Kata bellboy hotel, warnet tu buka 24 jam. Sampe disana, warnet dah sepi, tapi
aku lihat dipojokan masih ada prempuan abg lagi didepan komputer. aku minta
petugas warnet komputer disebelah tu abg, dibolehin ma yang jaga. Aku duduk
disebelahnya, aku senyum ketika dia noleh ke aku. Manis juga ni akan, dia pake
jins dan blus tengan panjang. Karena blusnya ketat, tercetaklah sepasang toket
yang lumayan besar. Dia juga senyum. “Sendirian aja nih”, sapaku. “Berdua ma om
kan”. Aku senyum, brani juga ni anak. “Tumben si kesini om”. “Aku dari luar
kota, malem gini gak ada kerjaan, ya aku mampir ja ke warnet, kan bisa
browsing”. “Om suka browsing apaan”. “Yang seru2″. “apaan tu om”. “Ya udah kamu
logout ja, kita browsing bareng, pake 1 komputer ja, nanti aq cari situs2nya”.
Dia mematikan sambungan internetnya, dan duduk disebelahku. Karena tempatnya
sepit, jadi agak berdesakan. “Kamu namanya siapa? aku edo”. “ayu om”. “Kamu
skola disini juga ya”. “Iya om”. “Dah semester brapa”. “Baru masuk”. “Wah masi
abg banget ya”. “La iyalah om, kan baru lulus smu, skarang kuliah disini”. Aku
membuka satu situs dewasa, “Kamu mo liat gambar atau video?” “Video lah om, kan
lebi life”. “Cuman donlodnya suka lama”. “Ya gak apa, nunggunya kan bisa
ngobrol”. “Mangnya gak dicariin”. “Dicariin sapa om, aku kos kok”. Aku membuka
situs dan mengklik movie, aku milih satu thread dan mulai donlod. Karena
kebetulan warnet dah tinggal kita ber2, ditambah petugasnya, donlodnya jadi
lumayan cepet. Abg lagi maen ma om2, “Gede banget ya om kontolnya”, kata ayu
tanpa tedeng aling2. “Pernah gini Yu”. “Om mo tau aja”. “Kayanya pernah ya Yu”.
Ayu diam saja, matanya menatap layar monitor. Aku tidak menya2kan kesempatan
ini, kuelus pahanya. “Om, geli ah”, ayu menggeliat tapi tetep saja menatap
layar monitor. Pahanya terus saja kuelus2, tangan kuselipkan diantara ke 2
pahanya, tanpa sadar Ayu membuka pahanya. Aku menggosok pahanya makin keatas
kearah slangkangannya. Karena tempatnya sempit, Ayu gak bisa mengangkangkan
pahanya lebar2. Tanganku pindah sasaran, kuelus toketnya yang membusung. Ayu
kaget karena aku meremas perlahan toketnya, “Om…” dia melenguh tetapi tetep
saja matanya menatap layar komputer. “Wah abis om, cari yan lan lagi dong om,
yang seru kaya gini”. Aku mengklik film brikutnya. Sembari nunggu donlod, aku
meremes toketnya lagi. “Toket kamu besar dan kencang Yu, sering diremes2 ya”.
“Om iseng ih”. “Tapi kamu suka kan”, jawabku sembari terus meremes toketnya.
Ayu membiarkan ulahku, kebetulan donlod dah slesai, Ayu kembali menatap
tayangan di monitor tv, aku makin gencar merems2 toketnya. “Yu, aku ngaceng
nih”, bisikku sembari mencium pipinya. “ke hotelku yuk”. “Tanggung om, ampe
filmnya abis ya”. Wah asik juga nih, ajakanku dia iyakan. Aku terus saja
meremas2 toketnya, Ayu mulai terangsang karena ulahku, lagian pengaruh film
bokep mulai merasuk pada dirinya. Akhirnya filmnya slesai juga. “Jadi Yu, ikut
aku ke hotel”. “Yuk om, aku juga pengen neh”. Aku menyelesaikan bayaran 2
komputer yang Ayu dan aku pake, aku menggandengnya kluar warnet dan berjalan
menuju ke hotel. Gak jauh si jaraknya dari warnet. Ketika lewat resto yang masi
buka, “Kamu laper gak Yu, kalo laper cari makan dulu yuk”. Ayu mengiyakan
ajakanku, mampirlah kita diresto itu, dah sepi, kami pesan makanan dan minuman.
Karena sepi, pesanan cepet dihidangkannya. Sembari makan Ayu crita lebi banyak
tentang dirinya. Rupanya dia sering ngen tot ma cowoknya, mahasiwa kakak
kelasnya. Ya dikosnya bebas, jadi mudah aja cowoknya nginep dan ngen totin Ayu.
“Kamu kok mau aku ajak ke hotel Yu”. “Kata temenku, ngen tot ma om2 lebi nikmat
dario ma cowok ndiri. Makanya aku penasaran, pengen nobain ngen tot ma om.
Bener ya om bisa bikin aku nikmat”. “Ntar kamu rasain ndiri ja”. Kami makan
santai saja sembari ngobrol, becanda. Makin dilihat Ayu makin bikin napsu aku.
kalo dia tertawa, toket montoknya ikut berguncang2, padahal kliatan dia pake
bra. “Toket kamu besar ya Yu, kalo kamu ketawa sampe ikutan bergerak.
Keseringan diremes ya”. “Iya om, hobi banget cowokku ngeremes dan ngemut pentil
aku”. “Kamu gak ada jadwal ngen tot ma cowok kamu malem ini”. “dia lagi kluar
kota om, kebetulan ktemu ma om, aku suka ngeliat om, ganteng, atletislagi
badannya, mudahan ja kontol om perkasa”. Selesai makan, aku membayar billnya,
trus kita menuju ke hotelku.
Di
kamar, Ayu kurangkul. Sebuah ciuman mendarat dipipinya. Aku menggandengnya dan
duduk di sofa empuk yang ada di kamar. Kamar hotelnya cukup besar, berisi satu
tempat tidur besar dan seperangkat sofa, selain meja rias. Aku mengambil
minuman kaleng dari minibar, kubuka dan kuberikan kepadanya. “Ayo minum, santai
saja, mau
mandi
dulu enggak, kan tadi panas diluar”, kataku sambil menepuk2 pahanya. Sambil
tersenyum-senyum aku berlalu ke kamar mandi. Gak lama kemudian, aku keluar dari
kamar mandi hanya dengan bersarungkan handuk dipinggang. “Gantian deh mandi
biar segar”. Di kamar mandi, di bawah shower, Ayu mengelus2 toketnya dengan
busa sabun, demikian pula dengan jembut dan memeknya, sehingga napsunya menjadi
ber kobar2. Selesai mandi Ayu kluar hanya pake daleman yang seksi, bra dan CD
mini yang tipis model bikini, sehingga bra hanya ditalikan di belakang leher
dan punggungnya, sedang CD mininya ditalikan di kiri dan kanannya. Karena
branya tipis, otomatis pentilnya yang sudah mengeras menonjol sekali, demikian
juga jembutnya yang lebat sangat berbayang dengan CD tipis itu. Karena
bentuknya yang mini, jembutnya menyembul di bagian atas, kiri dan kanan CDnya.
aku yang sedang duduk di sofa membelalakkan mata ketika melihat dia keluar dari
kamar mandi hanya berbalut bikini tipis dan seksi itu. “Lama sekali sih
mandinya, pasti deh ngelus2 diri sendiri, ya. Kamu cantik sekali Yu, seksi
sekali” katanya. Dia duduk disebelahnya dan menjawab “Habis om sih mandinya gak
ngajak2, sehingga terpaksa Ayu ngelus2 sendiri. Om suka kan ngeliat Ayu pakai
bikini seperti ini”. “Suka banget, kamu napsuin deh Yu”. “Udah ngaceng dong
om”. Ayu yakin melihat pemandangan yang menggairahkan ini pasti mengungkit
nafsuku. Kontolku terlihat mulai bergerak-gerak dibalik handuk yang disarungkan
dipinggangku.”Ayu tahu, pasti om suka, tak usah khawatir, kan malem ini
sepenuhnya milik kita.”
Aku lalu
mencium pipinya. Dalam hitungan detik mulut kami sudah lekat berpagutan. Ayu
kurengkuh dengan ketat kedalam pelukanku. Tanganku mulai bergerilya me remas2
toketnya. Pentilnya yang sudah mengeras kupelintir2 dari balik bra tipisnya,
Ini membuat rangsangan yang lebih hebat lagi buat Ayu. Ayu menggeliat-geliat
sambil
mulutnya
terus menyambut permainan bibir dan lidahku . Lidahnya menerobos mulutku dan
bergulat dengan lidahku. Tangannya pun aktif menerobos handuk yang kukenakan
dan me remas2 kontolku yang sudah mulai ngaceng itu. “Om gede banget kontolku,
pasti om kuat deh ngen totnya. Kita all nite long ya om”. Membalas gerakannya
itu, tangan kananku mulai merayapi pahanya yang mulus. Aku menikmati kehalusan
kulitnya itu. Semakin mendekati pangkal pahanya, Ayu membuka pahanya lebih
lebar, biar tanganku lebih leluasa bergerak. Peralahan-lahan tanganku menyentuh
gundukan memeknya yang masih tertutup CD bikini tipis. Jariku menelikung ke
balik CDnya dan menyentuh bibir memeknya dan menggosok2 itilnya. Ayu mengaduh
tetapi segera kubungkam oleh permainan lidahku. Badannya mulai menggeletar
menahan nafsu yang semakin meningkat. Tangannya terus menggenggam kontolku yang
besar dan panjang itu. “Om, besar banget sih kontolku, dipakaiin obat apa sih
sampai besar begini”, katanya sambil mengocok lembut kontolku. “Kamu sukakan
sama kontolku”, bukan menjawab dia malah balik bertanya. “Suka banget om, kalau
sudah masuk semua rasanya memek Ayu sesak deh kemasukan kontol om, apalagi
kalau udah om enjot, gesekan kontol om ke memek Ayu terasa banget. Ayu udah gak
sabar nih om, udah pengen ngerasain kontol om nggesek memek Ayu”. jawabnya
penuh napsu. Kocokan lembut jari-jarinya itu membuat kontolku semakin ngaceng
mengeras. Aku mengerang-ngerang nikmat. Aku mulai menjilati dagu dan lehernya
dan sejalan dengan itu bibir mungilnya itu menyentuh pentilku. Lidahnya
bergerak lincah menjilatinya. Aku merasakan kenikmatan yang luar biasa.
Tangannya makin cepat mengocok kontolku yang semakin berdenyut-denyut ngaceng.
“Ayo ke ranjang”, bisikku, “Kita tuntaskan permainan kita.” Ayu bangkit
berdiri, aku memeluknya. Kuangkat tubuhnya dan lidahku yang terus menerabas
lehernya membuat nafasnya terengah-engah nikmat. Toketnya lembut menempel lekat
di dadaku. Ayu kurebahkan di tempat tidur yang lebar dan empuk, aku menarik
pengikat bra dan CDnya. Ayu biarkan aku melakukan semuanya sambil ber desah2
menahan napsunya yang makin menggila.
Setelah
tak ada selembar benangpun yang menempel di tubuhnya, aku mundur dan memandangi
tubuhnya yang telentang bertelanjang bulat, bersih dan wangi sabun karena habis
mandi. Aku memandangi rambutnya yang kepirangan tergerai sampai kepundak,
toketnya yang padat dengan pentil yang sudah mengeras, perutnya yang rata
dengan lekukan pusernya, pahanya yang mulus dengan pinggul yang bundar
digantungi oleh dua bongkah pantat yang bulat padat dan di sela paha itu
terlihat gundukan hitam lebat jembutnya. “Ngapain om hanya dilihatin saja,”
protesnya. “Aku kagum akan keindahan tubuhmu Yu”, jawabku. “Semuanya ini milik
om malem ini”, katanya sambil merentangkan tangannya. Aku mendekat dan duduk
dipinggir tempat tidur. Ayu kupeluk dengan erat. “Om, Ayu mau menjilati om,
gantian ya”, katanya. Aku berbaring, kemudian mulutnya mulai menjelajahi seluruh
dada termasuk pentilku dan perutku, terus menurun ke bawah mendekati pusar dan
pangkal pahanya. Dengan lincah Ayu melepaskan belitan handuk dipinggangku.
kontolku yang sudah tegang itu mencuat keluar dan berdiri tegak. Dengan mulut
ditangkapnya kepala kontolku itu. Lidahnya dengan lincah memutar- mutar
kontolku dalam mulutnya. Aku mengerang-ngerang nikmat menahan semua sensasi
itu.
Puas
mempermainkan kontolku Ayu merebahkan diri di sampingku. Aku mulai
beraksi.Kusergap toket kanannya sembari tangan kananku meremas-remas toket
kirinya. Bibirku mengulum pentil toketnyau yang mengeras itu. Toketnya juga
mengeras diiringi deburan jantungnya. Puas toket kanan mulutku beralih ke toket
kiri. Lalu perlahan tetapi pasti aku turun ke perutnya. Ayu menggelinjang-linjang
menahan desakan birahi yang semakin menggila. Aku menjilati perutnya yang rata
dan kujulurkan lidahku ke dalam pusarnya. “Auu..” Ayu mengerang, “Oh.. Oh..
Oh..” jeritnya semakin keras. Mulutku semakin mendekati pangkal pahanya.
Perlahan-lahan pahanya membuka dengan sendirinya, menampakkan memeknya yang
telah merekah dan basah. Jembut yang hitam lebat melingkupi memek yang
kemerah-merahan itu. Aku mendekatkan mulutku ke memeknya dan dengan perlahan
lidahku menyuruk ke dalam memeknya yang telah basah membanjir itu. Ayu menjerit
dan spontan duduk sambil menekan kepalaku sehingga lidahku lebih dalam
terbenam. Tubuhnya menggeliat-geliat seperti cacing kepanasan. Pantatnya
menggeletar hebat sedang pahanya semakin lebar membuka. “Aaa.. Auu.. Ooo..”,
jeritnya keras. Aku terus mempermainkan itilnya dengan lidah. Ayu menghentakkan
pantatnya ke atas dan memegang kepalaku erat-erat. Ayu melolong keras. Pada
saat itu kurasakan banjir cairan memeknya. Ayu sudah nyampe yang pertama.
Aku
berhenti sejenak membiarkan Ayu menikmatinya. Sesudah itu mulailah aku
menjelajahi kembali bagian tersensitif dari tubuhnya. Kembali erangannya
terdengar tanda napsunya mulai menaik lagi. Tangannya menjulur mencari-cari
batang kontolku. kontolku telah ngaceng sekeras beton. Ayu meremasnya. Aku
menjerit kecil, karena nafsuku pun sudah diubun-ubun butuh penyelesaian. Ayu
kudorong sehingga rebah ke kasur empuk. Perlahan-lahan aku naik ke atasnya. Ayu
membuka pahanya lebar-lebar siap menerima masuknya kontolku. Kepalanya
bergerak-gerak, mulutnya terus menggumam. Matanya terpejam menunggu. Aku
menurunkan pantatku. kontolku berkilat-kilat dengan kepalanya yang memerah siap
menjalankan tugasnya. aku mengusap-usapkan kontolku di bibir memeknya. Ayu
semakin menggelinjang. “Cepat om. Ayu sudah nggak tahan!” jeritku. Aku
menurunkan pantatku perlahan-lahan. Dan.. BLESS! kontolku menerobos memeknya
diiringi jeritannya. Ayu tidak perduli apakah tamu disebelah kamar mendengar
jeritannya atau tidak. Aku berhenti sebentar membiarkan Ayu menikmatinya. Lalu kutekan
lagi dengan keras sehingga kontolku yang panjang dan besar itu menerobos ke
dalam dan terbenam sepenuhnya dalam liang memekku. Ayu menghentak-hentakkan
pantatnya ke atas agar kontolnya masuk lebih dalam lagi. Ayu terdiam sejenak
merasakan sensasi yang luar biasa ini. Lalu perlahan-lahan aku mulai
mengenjotkan kontolku. Pantatnya diputar-putar untuk memperbesar rasa nikmat.
Toketnya tergoncang-goncang seirama dengan genjotanku di memeknya. Matanya
terpejam dan bibirnya terbuka, berdesis-desis menahankan rasa nikmat. Desisan
itu berubah menjadi erangan dan kemudian akhirnya menjadi jeritan. Aku
membungkam jeritannya dengan mulutku. Lidahku bertemu lidahnya. Sementara di
bawah sana kontolku leluasa bertarung dengan memeknya. “OH..”, erangnya, “Lebih
keras om, lebih keras lagi.. Lebih keras.. Oooaah!” Tangannya melingkar
merangkul ketat. Kuku-kukunya membenam di punggungku. pahanya semakin lebar
mengangkang. Terdengar bunyi kecipak lendir memeknya seirama dengan enjotan
kontolku. “Aku mau ngecret, Yu”, bisikku di sela-sela nafasnya memburu. “Ayu
juga om”, sahutnya, “Di dalam aja om ngecretnya. Ayu ingin om ngecret di
dalam.” Aku mempercepat enjotan kontolku. Keringatku mengalir dan menyatu
dengan keringatnya. Bibirku kutekan ke bibirnya. Kedua tanganku mencengkam
kedua toketnya. Diiringi geraman keras aku menghentakkan pantatku dan kontolku
terbenam sedalam-dalamnya. Pejuku memancar deras. Ayu pun melolong panjang dan
menghentakkan pantatnya ke atas menerima kontolku sedalam-dalamnya. Kedua
pahanya naik dan membelit pantatku. Ayu pun mencapai puncaknya. kontolku
berdenyut-denyut memuntahkan pejuku ke dalam memeknya.
Sekitar
sepuluh menit kami diam membatu mereguk semua detik kenikmatan itu. Lalu
perlahan- lahan aku mengangkat tubuhku. Aku memandangi wajahnya yang berbinar
karena napsu yang telah terpuaskan. Aku tersenyum dan membelai wajahnya. “om
hebat sekali”, katanya, “Rasanya lebih nikmat dari dien tot cowokku deh”. “Kamu
juga luar biasa Yu, aku sungguh puas karena kamu lebih binal dari cewek abg
laen yang pernah aku en totin, itu yang membuat napsuku juga berkobar2. Kamu
tidak menyesal kan Yu ngen tot denganku?” “Tidak, Ayu malah pengen dipuasin
lagi.” “Jangan kawatir, stok pejuku masih banyak” . Aku mencabut kontolku dan
rebah di sampingnya. Kami beralih ke kamar mandi. Aku memandikannya di shower.
Kedua tanganku menyabuni seluruh tubuhnya, toket, puser, jembut dan memeknya
menjadi sasaran elusan tanganku yang dipenuhi busa sabun. Gesekan, rabaan dan
remasan tanganku akhirnya merangsang napsunya kembali. “om, Ayu sudah napsu
lagi, pengen ngerasain kontol om keluar masuk dimemek Ayu lagi”, katanya sambil
meremas2 kontolku yang juga mulai mengeras. “Iya Yu, sambil ngeremas2 toketmu,
aku juga napsu, main lagi yuk, tapi di kamar mandi ya”., jawabku. dalam waktu singkat
Ayu sudah membuat kontolku ngaceng lagi, keras sekali kontolku ketika
dikocok2nya.
Aku
duduk di atas closet dengan kontolku yang sudah ngaceng mengacung tegak ke
atas. Ayu mengangkangkan pahanya dan mendekatinya dari depan, siap-siap untuk
dien tot. Ayu sudah duduk merapat di pahaku. kontolku yang sudah ngaceng tanpa
halangan langsung menerobos memeknya, bersarang sedalam-dalamnya. Ayu kusuruh
segera menggoyang pantatnya. Terasa nikmat sekali. Kedua toketnya kuremas2
dengan penuh napsu. Aku juga mengenjotkan kontolku kedepan kebelakang, walaupun
dalam gerakan yang terbatas, tapi ini membuat ayu mengerang keras dan sudah
terasa mau nyampe lagi. Hebat benar napsunya, baru sebentar goyang sudah mau
nyampe saking nikmatnya. Ayu menjadi semakin liar dalam menggoyang pantatnya.
Ayu sudah makin terangsang sehingga akhirnya badannya mengejang-ngejang
diiringi erangan kenikmatan. “Auu.. om!” jeritnya. Untuk beberapa saat kami
terdiam. Aku memeluknya erat-erat. “Yu, aku belum ngecret kok kamu udah nyampe.
“Habis, nikmat banget sih rasanya kontol om nyodok2 memek Ayu”. “Kita terusin
ya Yu”, ayu hanya mengangguk lemas. Aku mengajaknya berdiri dan menyuruhnya
membungkuk di wastafel dan membuka pahanya lebar2. Aku mendekat dari belakang.
Tanganku menyapu lembut pantatnya yang mulus tapi padat. Ayu menggigit bibirnya
dan menahan napas, tak sabar menanti masuknya kontolku yang masih keras.
Tanganku melingkari kedua pahanya lalu kuarahkan kontolku ke memeknya.
Perlahan-lahan kepala kontolku yang melebar dan berwarna merah mengkilap itu
menerobos memeknya. Ayu mendongak dan mendesis kenikmatan. Sejenak aku berhenti
dan membiarkan ayu menikmatinya, lalu mendadak kuhentakkan pantatku keras ke
depan. Sehingga terbenamlah seluruh kontolku di memeknya. “Aacchh..!!”, ayu
mengerang keras. Rambutnya kujambak sehingga wajahnya mendongak ke atas. Sambil
terus menggenjot memeknya, aku
meremas2
kedua toketnya yang berguncang2 karena enjotanku yang keras, seirama dengan
keluar masuknya kontolku di memeknya. Terdengar bunyi kecipak cairan memeknya,
ayu pun terus mendesah dan melenguh. Mendengar itu semua, aku semakin bernafsu.
Enjotan kontol kupercepat, sehingga erangan dan lenguhannya makin menjadi2.
“Oohh..! Lebih keras om. Ayo, cepat. Cepat. Lebih keras lagii!” Keringatku
deras menetesi punggung dan dadanya. Wajahnya pun telah basah oleh keringat.
Rambutnya semakin keras kusentak. Kepalanya semakin mendongak. Dan akhirnya
dengan satu sentakan keras, aku membenamkan kontolku sedalam-dalamnya. Ayu
menjerit karena kembali nyampe untuk yang kedua kalinya. Aku terus meremas2
toketnya
dengan penuh nafsu. Aku pun makin keras menghentakkan kontolku keluar masuk
memeknya sampai akhirnya pejuku menyemprot dengan derasnya di dalam memeknya.
Rasanya tak ada habis-habisnya. Dengan lemas ayu rebah di wastafel dan aku
menelungkup di atas punggungnya. Beberapa saat kami diam di tempat dengan
kontolku yang masih menancap di memeknya. Kemudian aku membimbingnya ke shower,
menyalakan air hangat dan kami berpelukan mesra dibawah kucuran air hangat.
Akhirnya
terasa juga perut lapar yang sudah minta diisi, padahal dah makan besar sebelum
ke hotel. Kembali lagi enersiku terkuras ngen totin Ayu. Aku keluar lebih dulu,
aku menelpon room service untuk memesan makanan kecil dan minumannya. Kemudian
aku kembali ke kamar mandi dan memeluknya yang masih berada dibawah shower air
hangat. “Yu, nikmat sekali ngen tot dengan kamu”. “iya om, Ayu juga nikmat
sekali, masih ada ronde ketiga kan om?”. “Pasti dong”. Terdengar bel pintu, aku
menyarungkan handuk di pinggangku dan keluar kamar mandi, ternyata room
service. Setelah itu aku kembali ke kamar mandi, shower dah dimatikan dan ayu
lagi mengeringkan badannya dengan handuk. Aku pun keluar dari kamar mandi
bersama dengan ayu, terbungkus handuk. Kita duduk di sofa. Kami makan makanan
kecil sambil berpelukan. Nyaman rasanya dalam keadaan yang hampir telanjang
berpelukan (kaya teletubies aja ya). Ayu menyandar di dadaku yang bidang. “om,
Ayu bahagia sekali dengan om, mau rasanya Ayu jadi istrinya om, supaya bisa
ngerasaain dien tot sampai lemas”, sambil engelus2 pentilku. Aku mengangkat
dagunya dan mencium bibirnya dengan mesra sekali. Selesai makan, kembali kamu
berpelukan di tempat tidur walaupun seprei sudah kucel akibat pertempuran seru
tadi, toh sebentar lagi kami akan membuat seprei itu lebih kucel lagi. Ayu
berbaring dipelukanku, rambutnya yang basah kuelus2. Karena kenyang, lemas dan
nyaman, ayu sampai tertidur dipelukanku. Setelah kubiarkan beberapa lama, ayu
terbangun karena keningnya kucium dengan lembut. “Kamu tidur pules sekali Yu,
gimana masih mau lagi tidak?” tanyaku sambil tersenyum. Ayu menggeliat,
terbangun dan menuju ke kamar mandi karena ingin kencing. Selesainya ayu
kembali ke pelukanku. Handphoneku berbunyi, aku bangun dan mengambil hp. Terus
aku duduk disebelahnya di tempat tidur, sambil tersenyum aku bertanya “Yu, mau
main bertiga enggak?” “om, dien tot sama om saja Ayu udah lemas begini, apalagi
kalo dien tot sama 2 cowok”. “Bukan 2 cowok yang, tapi 2 cewek, gimana, tadi
ada cewek yang kirim sms nanyain kenapa kok aku belum jemput dia. Memang sih
aku ngebook dia untuk malem ini, gak tau si bakalan ketemu kamu di warnet. Dina
namanya” jawabku menerangkan. “Ya terserah om aja deh”. “Ya udah, sekarang kamu
tidur2an aja lagi, aku mau jemput Dina, enggak jauh kok tempatnya dari hotel”,
kataku sambil keluar kamar.
Aku
kembali dengan Dina, sepertinya Ayu ketiduran dikamar, lama baru pintunya
dibuka. Ayu kuperkenalkan dengan Dina, Dina terbelalak melihat ayu yang sudah
bertelanjang bulat, dan membuka jaketnya. Dina hanya pakai tanktop ketat dan
celana pendek yang mini. Toketnya besa. Bulu tangannya panjang2 dan kelihatan
ada kumis tipis diatas bibirnya. “Sori ya mbak, Dina enggak tahu sih kalau si
oom sudah janjian dengan mbak”, kata Dina ke Ayu. “Gak apa2 kok Din, kan si oom
yang menentukan dia mau sama siapa”, jawab Ayu. Aku keluar dari kamar mandi
hanya dengan balutan handuk, aku sudah tidak sabar lagi untuk segera ngen tot
dengan Dina. Dina segera duduk disebelahku di sofa. Aku merangkul Dina dan
mencium bibirnya. aku mulai mengelus toket Dina yang montok itu, desah nafas
nikmat terdengar dari mulut Dina. Dina pun tidak tinggal diam, tangannya
menerobos handuk dan menggenggam kontolku yang sudah ngaceng sekeras tank baja.
“Besar banget kontol oom”, kata Dina. “Memangnya kamu enggak pernah ngelihat
kontol segede ini Din”, kataku sambil meringis2 kenikmatan karena Dina mulai
meremas2 kontolku. “Ngelihat yang gede sih sering oom, tapi yang segede ini sih
Dina belum pernah lihat. Memek Dina sudah empot2an ngelihat kontol oom segede
ini, udah pengen dienjot oom”, kata Dina yang juga sudah mulai napsu. Aku makin
getol meremas2 toket Dina dari luar tanktopnya. Dina segera melepas lilitan
handukku sehingga kontolku yang besar panjang itu langsung tegak menantang.
Mulut Dina langsung menyergapnya, kontolku yang sudah tegang itu langsung
diemutnya. Cukup lama Dina mengemut kontolku, sampai akhirnya aku sudah tidak
dapat menahan napsuku lagi. Segera tanktop Dina dan celana pendeknya kulepas,
kemudian menyusul bra dan CDnya sehingga Dina sudah bertelanjang bulat. Toket
Dina besar dan kencang, dihiasi dengan sepasang pentil hitam yang besar juga,
mungkin karena sering dihisap oom oom yang mengkontolinya. Jembutnya lebih
lebat dari jembut Ayu, mengitari memeknya, sehingga memeknya tertutup oleh
lebatnya jembut hitam itu. Aku menarik Dina ke tempat tidur, ayu memberi tempat
untuk kamu. Aku berbaring merapat ke Dina. Kaki kuangkat dan kugesek-gesekkan
diatas paha Dina, sementara aku kembali meremas toket Dina yang pentilnya sudah
menonjol keras. Perlahan aku turun menciumi leher Dina dan memutar-mutarkan
lidahku di pentil toketnya, sementara tanganku menjelajah ke pangkal paha Dina,
menyibak jembutnya yang hitam lebat. Aku mengusap bibir memek Dina
sehingga
Dina menggelinjangkan pinggulnya. Dina memejamkan matanya menikmati sentuhan
dan rangsanganku sambil meremas2 perlahan kontolku. Aku memainkan ujung jarinya
menyapu bibir memek Dina yang sudah membasah. Pentil Dina terus kujilati
bersamaan dengan menggosok perlahan itil Dina dengan ujung jari telunjukku.
Serta merta Dina menggoyangkan pantat dan pinggulnya, menggeleparkan dan
membuka lebar pahanya dan membusungkan dadanya, sementara tangannya menggenggam
erat kontolku yang mengeras dan berdenyut-denyut. “Uuff oom, diapakan tubuhku
ini,” Dina mengerang menahan kenikmatan. Tubuhnya menggelinjang keras sekali,
paha Dina bergetar hebat dan kadang menjepit tanganku dengan erat saat jarinya
masih menyentuh itil Dina. kontolku terus dicengkeram Dina dengan keras. Aku
juga terus meremas perlahan toket Dina yang tambah mengeras dan membusung itu
dengan tangan kiriku, sementara tangan kananku terjepit diantara kedua paha
Dina. Dina terus meremas kontolku, tangan satunya memelukku erat sementara paha
dan kakinya menggelepar keras sekali hingga sprei putih itu berserakan makin
tak karuan, Dina sudah nyampe sebelum dien tot. Tanpa berhenti itil Dina terus
kumainkan pelan. Ayu yang menonton adegan itu menjadi sangat terangsang
sehingga memeknya juga sudah kuyup, tetapi gilirannya belum tiba sehingga ayu
harus bersabar sambil menonton adegan super hot itu.
Pentil
Dina terlihat menonjol keras kecoklatan, Dina sudah terangsang kembali. Pahanya
telah dibuka lebar-lebar. Memek nya basah, demikian pula jembut hitam lebat di
seputarnya. Aku segera menaiki Dina, kontolku yang sudah menegang diarahkan ke
memek Dina. Ujung kontolku menguak perlahan-lahan bibir memek Dina. Dina
mendesah nikmat ketika aku perlahan-lahan menyuruk memasukkan kontol yang besar
itu menerobos memek Dina yang telah basah berlendir. Ketika separuh kontolku
telah menerobos memek Dina, aku berhenti sejenak dan membiarkan Dina
menikmatinya. Kulihat ekspresi wajah Dina yang menggelinjang kenikmatan.
Tangannya meremas-remas kain seprei. Dari mulutnya keluar desah-desah nikmat.
Ketika aku menikmati ekspresi penuh kenikmatan wajah Dina di saat itulah Ayu
mencium pantatku. Aku
terkejut
karena geli. Karena itu aku menyodokkan kontolku dengan keras ke arah Dina.
kontolku yang besar dan panjang itu langsung menerobos memek Dina sehingga
tertanam sepenuhnya. Dina tersentak dan membelalakkan matanya sambil mengerang
hebat. “Aaoohh oom”, erang Dina penuh kenikmatan. Dina menhentak2kan pantatnya
ke atas untuk menerima kontolku sepenuhnya. Pahanya membelit pinggangku.
Setelah
berhenti sejenak dan memberi kesempatan kepada Dina untuk menikmati sensasi
ini, aku mulai bergerak. kontol kuenjotkan maju mundur. Mula-mula
perlahan-lahan, lalu bergerak makin cepat. Tubuh Dina bergetar-getar seirama
dengan enjotan kontolku. Mulut Dina terbuka dan mendesis-desis. Aku segera
melumat bibir Dina dan Dina membalasnya. Tubuhku mulai berkeringat, menetes dan
menyatu dengan keringat Dina. Dina membuka pahanya lebar-lebar sehingga aku
dapat leluasa menggenjot memeknya. Terdengar kecipak bunyi cairan memek Dina
karena sodokan kontolku. “Aku mau nyampe oom” erang Dina. “Ayo, oom.. Lebih
keras! Auu!!” . Aku mempercepat gerakanku dan dalam hitungan dua menit, Dina
menjerit sekeras-kerasnya sambil menghentak-hentakkan pantatnya ke atas.
Tubuhnya menggeletar karena rasa nikmat yang luar biasa. Pahanya ketat membelit
pinggangku dan tangannya memelukku dengan eratnya. Desah puas terdengar dari
mulutnya. “Ayu masih menunggu Din”, kataku mengingatkan. Dina mengangguk dan
melepaskan pelukannya. Aku mencabut kontolku yang masih tegak keras dan
berkilat-kilat karena dilumuri lendir memek Dina. Dari memek Dina kulihat
aliran lendir memeknya. Dina tetap berbaring dengan paha terbuka dan mata
tertutup. Toketnya membusung ke atas, agak memerah karena remasan dan
gigitanku.
aku
menoleh ke arah Ayu, “Sekarang giliranmu Yu”. Aku tahu bahwa ayu sudah sangat
bernapsu. Langsung aku menyuruh ayu menungging, aku ingin melakukan lagi doggie
style seperti yang kulakukan di kamar mandi beberapa saat yang lalu. “Ayo,om,
ayu udah nggak sabar, nih. Pengen cepat dienjot kontol om yang gede itu.”
“Siapa takut!” sahutku. Karena ayu sudah sangat terangsang, aku tidak menunggu
lama-lama. Langsung saja kuarahkan kontolku ke arah memeknya. Jembutnya yang
hitam lebat itu kusibak, tampaklah bibir memeknya yang berwarna merah muda dan
basah berlendir. Ayu menurunkan kepalanya hingga bertumpu ke bantal. Pantatnya
terangkat. Ayu meremas ujung-ujung bantal dengan nafasnya berdesah tak teratur.
Bulu-bulu halus tubuhnya meremang, menantikan saat-saat sensasional ketika
kontolku akan menerobos memeknya. Aku makin merapat. Aku mengelus-elus kedua
belahan pantatnya. Perlahan-lahan aku mempermainkan jembut lebat disekitar
memeknya yang sudah basah itu dan kemudian menggesek itilnya. Ayu
mengerang-erang menahan napsunya yang semakin menggila. Pantatnya bergetar
menahan rangsangan tanganku. “Ayo, om”, erangnya. “Udah nggak tahan nih!” . Aku
mengarahkan kontolku yang masih sangat keras itu ke arah memeknya.
Kuselipkannya kepala kontolku di antara bibir memeknya. Ayu mendesah. Kemudian
perlahan tapi pasti aku mendorong kontolku ke depan. kontolku menerobos
memeknya. Ayu menjerit kecil sambil mendongakkan kepalanya keatas. Sejenak aku
berhenti dan membiarkan ayu menikmatinya. Ketika ayu tengah mengerang-erang dan
menggelinjang-gelinjang, mendadak aku menyodokkan kontolku ke depan dengan
cepat dan keras sehingga kontolku meluncur ke dalam memeknya. Ayu tersentak dan
menjerit keras. “Aduh om, enak!” jeritnya. Aku mempercepat enjotan kontolku di
memeknya. Semakin keras dan cepat enjotanku, semakin keras erangan dan
jeritannya. “Aa..h.!” jeritnya nyampe. Ayu terkapar di tempat tidur telungkup,
sementara aku belum juga ngecret.
Kemudian
ayu kutelentangkan dan aku menaiki tubuhnya, pahaku menempel erat dipahanya
yang mengangkang. Kepala kontolku ditempelkan ke itilnya. Sambil menciumi
leher, pundak dan belakang telinganya, kepala kontol kugerak- gerakan
mengelilingi bibir memeknya yang sudah basah. Ayu merem melek menikmati
kontolku di bibir memeknya, akhirnya kuselipkan kontolku. “Aah”‘ jeritnya keenakan.
Ayu merasa kenikmatan yang luar biasa dan sedikit demi sedikit kumasukkan
kontolku. Ayu menggoyangkan pantatnya sehingga kontolku hampir seluruhnya
masuk. “om enjot dong kontolnya, rasanya nikmat sekali”. Perlahan aku mulai
mengenjot kontolku keluar masuk memeknya. Ayu menarik2 sprei tempat tidur
saking enaknya, sementara paha nya dikangkangin lebar-lebar, hingga akhirnya
kakinya melingkar di pantatku supaya kontolku masuk sedalam-dalam ke memeknya.
Ayu berteriak-teriak dan merapatkan jepitan kakinya di pantatku, sambil menarik
kuat-kuat sprei tempat tidur. Aku membenamkan kontolku seluruhnya di dalam
memeknya. “om, aku nyampe lagi..Ahh.. Ahh.. Ahh,” jeritnya. Beberapa saat
kemudian, ayu membuka sedikit jepitan kakinya dipantatku, pahanya kubuka lebar2
dan akhirnya dengan cepat kuenjot kontolku keluar masuk memeknya. Nikmat sekali
rasanya. setelah delapan sampai sembilan enjotan kontolku di memeknya dan
akhirnya kurasakan ada sesuatu yang meledak dari dalam kontolku. Croot..
Croot..Croot.. Croot.. “Yu, Aku keluar”, erangnya. Pejuku muncrat banyak sekali
memenuhi memeknya. Tanganku mencekal pahanya dan menarik erat-erat kearah
kontolku, sehingga kontolku terbenam makin dalamnya di memeknya.
Ayu
bersimbah keringat, keringatnya yang bercampur dengan keringatku sendiri. Ayu
mencengkam seprei kuat-kuat, menahan rasa nikmat yang melanda sekujur tubuhnya.
Aku membiarkan kontolku tetap menancap di memeknya dan mendaratkan bibirku di
bibirnya. Kami berpagutan erat. “Oh! nikmatnya!” katanya. “om luar biasa ya, udah
ronde ketiga, bisa bikin aku 2 kali nyampe, dan ngecretnya tetap banyak”. Aku
mencabut kontolku dari memek nya. Pejuku bercampur cairan memeknya, menetes
membasahi pahanya. Kami bertiga rebah di tempat tidur. Aku ditengah diantara
Dina dan ayu. Aku mencium pipi mereka, kami hanya berbaring diam merasakan
kenikmatan yang masih membekas. Akhirnya kami terlelap karena kelelahan.
Pagi
harinya ayu terbangun karena tempat tidur bergoyang dengan keras dan terdengar
erangan Dina, aku sudah memulai aktivitas pagi dengan mengen toti Dina. Dina
yang telentang mengangkang menjerit keenakan “Aa..”, jeritnya. kontolku yang
besar dan panjang itu menerobos ke luar masuk memeknya. Dina
menghentak-hentakkan pantatnya ke atas sehingga kontolku menyuruk lebih dalam
lagi. Aku berhenti dan membiarkan Dina menikmatinya. Dina terus mendesis-desis
dan mengerang-erang nikmat. Aku terus mengenjotkan kontolku keluar masuk.
Erangan Dina semakin keras. Toketnya bergoncang-goncang seirama dengan
enjotanku. Dina mencengkam kedua lenganku sementara aku tetap saja mengocok
kontolku keluar masuk dengan cepat. “Cepat.. oom..” gumam Dina, “Dina mau
nyampe..” Aku lebih mempercepat tempo enjotanku. Tiba-tiba Dina menarik tubuhku
hingga aku rebah sepenuhnya di atas tubuh Dina. “Aaahh..”, jeritnya. Tubuh Dina
bergetar hebat. Pantatnya dihentak- hentakkannya ke atas. Pahanya terangkat dan
membelit pantatku sehingga menyatu sepenuhnya. Nafasnya terengah-engah. Aku
mencabut kontolku yang berlumuran dengan cairan memek Dina, masih keras karena
belum ngecret.
“Sekarang
giliranmu Yu”, bisiknya. Tubuh Ayu kuraihnya dan toketnya menjadi sasaran
remasanku. Tanganku satunya merambah jembutnya yang lebat. “Aah om”, erang Ayu.
“om kuat sekali ya”. Aku tidak menjawab, hanya terus saja meremas2 toketnya.
Ayu bangun dan segera mengemut kontolku, dijilati cairan yang melumuri kontol
itu, dan kemudian kepalanya yang besar itu terbenam didalam mulutnya. Ayu
mengangguk2kan kepalanya sehingga kontol besar itu keluar masuk di mulutnya.
Aku mengerang keenakan. Jari2ku terbenam di dalam memeknya yang sudah basah
karena menonton adegan syur antara aku dan Dina, napsuku juga sudah berkobar2
dari tadi. Ayu telentang dengan mata tertutup dan pahanya sudah mengangkang
lebar siap untuk dien tot. Ayu menyudahi emutannya. Aku menaiki ayu dan
mengarahkan kontolku yang masih keras ke memeknya. kontolku diusap-usap di
bibir memeknya. Ayu mendesis dan mulai menggelinjang. Kepala kontolku
perlahan-lahan mulai menguak bibir memeknya yang telah basah. Aku menekan
kontolku sedikit demi sedikit dan kurasakan kontolku mulai memasuki memeknya.
Ayu mulai mendesah-desah. Tiba2 aku menyurukkan kontolku ke dalam memeknya.
“Aaa..” jeritnya keras. Matanya membelalak. kontolku menancap dalam sekali di
memeknya. Kemudian aku mulai menggerak-gerakkan kontolku keluar masuk. Tanganku
menyusup ke punggungnya dan memeluknya erat. Mulutku terbenam di lehernya.
“Lebih keras lagi om”, erangnya. Aku memompa kontolku keluar masuk semakin
bersemangat. Keringat mengucur dari seluruh tubuhku, bercampur dengan keringatnya.
Aku mengangkat sedikit dadanya. Mulutku segera menerkam toket kirinya yang
berguncang-guncang itu. Dari toket kiri dia beralih ke kanan. ” om, aku mau
nyampe lagi”, katanya terputus-putus. “Aku juga”, sahutku. Aku meningkatkan
kecepatan genjotan kontolku . Ayu menjerit-jerit semakin keras, dan merangkulku
erat-erat. Ayu sudah nyampe. Akhirnya dengan satu hentakan keras aku
membenamkan kontolku dalam-dalam. Ayu menjerit keras. Pantat dihentak-
hentakkannya ke atas. Paha diangkat membelit pinggangku mengiringi muncratnya
pejuku ke dalam memeknya. Sungguh pagi yang meletihkan tapi sangat nikmat.
Sekitar sepuluh menit aku diam membiarkan kenikmatan itu mengendur
perlahan-lahan. Aku melepaskan kontolku dan terhempas ke atas kasur empuk di
antara Ayu dan Dina.
Setelah
beberapa saat beristirahat, kami beralih ke kamar mandi dan membersihkan tubuh.
Kami saling menyirami dengan air hangat. Ayu dan Dina menggosokkan body foam ke
badanku. Tidak dengan tangan tetapi dengan toket masing-masing. Diperlakukan
seperti itu aku terangsang kembali. Perlahan-lahan kontolku mulai bangun lagi.
“Wuii.. Si ujang sudah bangun nih”, goda Ayu sambil mengelus kontolku, “Sesudah
ini kita makan dan mulai ronde berikutnya”, lanjutnya. Acara mandi selesai dan
aku memesan makan pagi untuk kita bertiga. Ketika pesanan makan pagi datang,
Ayu dan Dina bergegas kembali ke kamar mandi karena masih bertelanjang bulat.
Aku menerima pesanan makan itu hanya dengan berlilitkan handuk di pinggang.
Makanan yang tersedia disantap dengan lahap, setelah selesai kembali kami
berbaring di tempat tidur yang sudah acak2an sepreinya.
Ayu
segera memulai aksinya, dengan penuh napsu segera kontolku diemutnya,
dikocok2nya dikeluar masukkan ke mulutnya sehingga keras kembali. “Ayo”,
kataku, “Sekarang kalian menungging. Aku mau doggy-style”. Tanpa berkata-kata
Ayu dan Dina segera melaksanakan perintahku. Aku memandang pantat mereka,
tanganku mengelus2 memek mereka dari belakang. itilnya kugesek2. “Ayo oom”,
kata Ayu, “sudah nggak sabar nih!”. Aku mengarahkan kontolku yang sudah
mengeras ke arah memek Ayu. Tanpa kesulitan, kontolku menembus memek Ayu yang
telah basah itu. Beberapa menit mengenjot memek Ayu, aku lalu beralih ke Dina.
Dina menjerit kecil ketika kontolku menerobos memeknya. Aku mengenjot perlahan
lalu semakin cepat. Dina mengerang keras. Beberapa menit kemudian aku beralih
ke Ayu. Begitu seterusnya berkali2. Akhirnya aku mengenjot memek Ayu dengan
keras. Ayu menjerit keras dan terus mengerang-erang ketika kontolku bergerak
keluar masuk memeknya. Aku mempercepat gerakan kontolku dan menghentak keras.
Ayu menjerit keras, nyampe dan rebah ke atas tempat tidur. Melepaskan diri dari
Ayu, aku beralih ke Dina. Dengan cepat aku menelentangkan Dina, kemudian
menghujamkan kontolku ke dalam memeknya. Dina juga menjerit keras. toketnya
berguncang2 seirama dengan enjotan kontolku. “Aaauu, om” jeritnya, “Dina mau
nyampe!” “Aku juga”, balasku sambil menghentakkan kontolku keras-keras. Aku
rubuh ke atas tubuh Dina, dina kutindih. Di saat itu kurasakan deras pejuku
memancar ke dalam memeknya. Aku letih, juga Dina dan Ayu. Ayu merangkak
mendekat dan aku mengelus-elus kepalanya. Aku bangun. dina dan Ayu juga. Aku
duduk di tempat tidur. Dari memeknya pejuku bercampur dengan ciranku menetes
keluar. Aku merangkul bahu mereka. “Terima kasih Din, terima kasih yu”, kataku,
“Harusnya ayu yang berterima kasih ke om, karena om sudah memberikan kenikmatan
yang sangat buat ayu”.
ARTIKELNYA MANTAP GAN ... POSTINGNYA DITAMBAH LAGI DONK... MAKASIH YA GAN... OIYA SOB
BalasHapusYANG PENGEN ARTIKEL UNIK DAN FOTO FOTO TERUPDATE ..TINGGAL KLIK SALAH SATU AJA YA SOB...
BRA PALING UNIK DI DUNIA
FOTO - FOTO KEJADIAN LUCU
KOLEKSI FOTO HOT LUNA MAYA GA PORNO
FOTO PESAWAT TERCEPAT DI DUNIA
ARTIKEL CARA2 MENINGKATKAN LIBIDO
ARTIKEL HACKER CANTIK DUNIA
CIRI CIRI CEWEK KALO MAU ML
FOTO FOTO KOTA ANTIK DI DUNIA
CARA AGAR WANITA CEPAT ORGASME
ARTIKEL BAHAN HERBAL PEMBANGKIT LIBIDO
CARA BERCIUMAN YANG BENAR
10 KEBIASAN PRIA YANG DIBENCI WANITA
FOTO FOTO ARTIS CANTIK HOLYWOOD
CARA AGAR WANITA CEPAT MINTA KAWIN
RAHASIA WANITA CEPAT INGIN ML
TRIMA KASIH AGAN... SALAM SUKSES AJA BUAT AGAN BLOG YA.....
---------->>>> TRIMS YA.....
APA MANFAAT VIMAX PILLS UNTUK PRIA?
BalasHapusBerdasarkan TESTIMONIAL dari Pengguna yang telah menggunakan VIMAX PILLS ada 7 MANFAAT :
MemperBESAR Ukuran dan PANJANGGGG Penis sampai dengan 8 cm (HASIL PERMANEN).
Meningkatkan KETAHANAN dan HASRAT SEKSUAL dalam Berhubungan Seks.
EREKSI yang LEBIH PERKASA dan TAHAN LAMAAAA.
Mencegah DISFUNGSI EREKSI dan Meningkatkan INTENSITAS ORGASME.
Membuat Pasangan SEMAKIN LENGKET.
LEBIH PERCAYA DIRI dan MACHO.
Keharmonisan Rumah Tangga semakin TENTRAM.
1) Kirim SMS 081215582233 - 087838457057
yang isinya: Nama Produk dan jumlah yang di pesan, nama dan alamat pengiriman, serta cara pembayaran yang di inginkan, BCA , BNI, MANDIRI atau BRI.
Contoh format SMS.
VIMAX 1, RANDY PANGESTU, Jl. Raya Ahmad Yani No. 07 RT. 11/ RW. 008 Kelurahan Cempaka Baru Kecamatan Cempaka Putih Kota Jakarta Kode Pos 5500,- Bank BCA.
PEMESANAN HUB . 081215582233 - 087838457057
PIN BBM 3161104a.
kunjungi blog kami www.azapasutri.blogspot.com
Thank you for the information of his article
BalasHapusjual obat bius
jual obat tidur
obat tidur
obat bius
obat bius cair
obat bius serbuk
obat tidur cair
obat bius hirup
obat bius semprot
obat tidur kapsul herbal
thanks for the article information is very useful for me
BalasHapusthanks for the article
BalasHapusnice blog
BalasHapusJual Viagra Obat Kuat Asli Di Depok
BalasHapusJual Hammer Of Thor Asli Di Bekasi
Jual Hammer Of Thor Asli Di Tangerang
Jual Testo Ultra Asli Di Bekasi
Jual Penirum Asli Di Jakarta
Jual KLG PILLS Asli Di Tangerang
Jual KLG PILLS Asli Di Bekasi
Jual KLG PILLS Asli Di Depok
BalasHapusJual Vimax Asli Canada Di Medan
Jual Obat Kuat Viagra USA 100mg Di Medan
Jual Obat Kuat Hammer Of Thor Di Bali
Jual Obat Anabolic Rx24 Di Surabaya
Jual Obat Forex Asli Di Surabaya
Jual Vimax Asli Canada Di Sidoarjo
Jual Hammer Of Thor Asli Di Medan
Jual Obat Kuat Viagra Asli Di Surabaya
Jual Hammer Of Thor Asli Di Sidoarjo
Jual Obat Kuat Viagra USA Di Sidoarjo
Casino Bonus 2021 - FEBCASINO.COM
BalasHapusCasino bonus codes 바카라 and promo codes for the newest games, the หาเงินออนไลน์ latest promotions, and 1xbet more. Register for the bonus today and claim your exclusive no deposit